Wisata PapuaQ - Obyek wisata sejarah Merauke umumnya berupa monumen atau tugu yang
berkaitan dengan peristiwa tertentu, seperti Tugu Pepera yang dibangun pada 17
September 1969 untuk memperingati bersatunya wilayah Irian Barat (sekarang
Papua) ke negara Indonesia.
Ada juga tugu
peringatan yang berhubungan dengan agama, yaitu 100 tahun masuknya agama
Katolik di Merauke (pada 14 Agustus 1905 misionaris Katolik masuk ke Merauke).
Sebagian besar warga Merauke beragama Katolik dan Kristen Protestan. Jumlah
penduduk diperkirakan mencapai 180.000 jiwa (hasil sensus pada tahun 2005
berjumlah hampir 174.000 orang).
Sewaktu Irian Barat
masih dibawah kendali Pemerintah Hindia Belanda, Indonesia menerjunkan sejumlah
pasukan untuk merebutnya, termasuk di Merauke yang dipimpin oleh (saat itu)
Mayor LB Moerdani (belakangan antara lain menjadi Panglima ABRI). Tepatnya pada
4 Juni 1962. Untuk mengenang peristiwa pendaratan itu dibuatlah Tugu LB
Moerdani oleh Pemerintah Daerah Merauke. Obyek wisata ini terletak di Distrik
Tanah Miring, kurang lebih 25 kilometer dari Kota Merauke.
Selain itu ada Tugu
Sabang-Merauke, tugu kembaran yang hanya terdapat di Sabang dan
Merauke. Bentuknya yang sama menggambarkan luas wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Tugu yang masuk ke dalam Distrik Sota ini berjarak sekitar 80 kilometer dari Kota Merauke. Di dekat tugu berdiri pos yang dijaga oleh personil TNI. Tempat yang dulu sepi kini berubah menjadi ramai karena di sekitarnya berjejer warung-warung makanan yang dikelola oleh para pendatang, umumnya berasal dari Pulau Jawa.
Merauke. Bentuknya yang sama menggambarkan luas wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Tugu yang masuk ke dalam Distrik Sota ini berjarak sekitar 80 kilometer dari Kota Merauke. Di dekat tugu berdiri pos yang dijaga oleh personil TNI. Tempat yang dulu sepi kini berubah menjadi ramai karena di sekitarnya berjejer warung-warung makanan yang dikelola oleh para pendatang, umumnya berasal dari Pulau Jawa.
Tak jauh dari Tugu
Sabang-Merauke, kurang lebih 500 meter, berdiri sebuah tugu yang merupakan
garis batas Indonesia dan PNG. Tugu setinggi kira-kira 1,6 meter ini diresmikan
pada November 1983. Batas tanda ditetapkan dengan koordinat posisi lintang
selatan 8 derajat 25' 45" dan bujur timur 141 derajat 01' 10".
Kawasan setelah tugu sebenarnya merupakan daerah tak bertuan (no-man's land)
namun sering digunakan pelintas batas sebagai jalan setapak untuk kegiatan
ekonomi.
SUMBER : www.radarmerauke.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar