Kamis, 15 November 2012

Pulau Waigeo "Raja Ampat"- Sorong

Pulau Waigeo  "Raja Ampat"


Wisata PapuaQ -  Pulau Waigeo adalah pulau yang berada di Papua Barat di bagian timur Indonesia. Pulau ini dikenal juga dengan nama Amberi atau Waigiu. Pulau Waigeo adalah pulau terbesar dari empat pulau utama dari Kepulauan Raja Ampat. Pulau ini berada antara Pulau Halmahera dan Pulau Papua dengan jarak sekitar 65 km barat laut Pulau Papua. Pulau besar sekitarnya adalah Pulau Salawati, Pulau Batanta, dan Pulau MisoolLuas pulau ini 3155 km², dengan titik tertinggi 1000 m. Jarak antara barat ke timur sekitar 110 km, serta utara ke selatan sekitar 50 km.
     Pulau ini telah menjadi tempat budidaya mutiara dimiliki oleh perusahaan Australia Atlas Pasifik. di pulau ini tedapat aneka flora dan fauna, bahkan ditemukan satu spesies baru Kalacemeti jenis baru dari Pulau Waigeo merupakan salah satu anggota marga Sarax, yang tergolong dalam Suku Charinidae. Jenis baru yang diberi nama Sarax monodenticulatus ini ditemukan di dua lokasi di hutan kapur di daerah Mumes dan di dekat mata air yang dikenal dengan Air Dingin Wairabiae di dekat Desa Warsamdin. di pulau ini juga terdapat cagar alam Pulau Waigeo Barat yang secara geografis terletak antara 130°16' BT sampai 130°56' BT dan 0°25' LS. Secara administrasi kepemerintahan kawasan ini termasuk dalam wilayah Distrik Waigeo Barat, Distrik Waigeo Selatan dan Distrik Teluk Mayalibit Kebupaten Kepulauan Raja Ampat Provinsi Papua Barat. Kota Waisai terdapat di bagian barat Pulau dan merupakan ibukota dari Kabupaten Raja Ampat.
1.  Waigeo Utara
      Di Waigeo Utara terdapat kesenian suling tambur.  Kesenian ini bisanya ditampilkan pada saat perayaan hari-hari besar agama, 17 Agustus, dan menyambut kunjungan pejabat/orang penting.  Dalam acara hari-hari besar agama dan nasional biasanya dilakukan pertandingan antar kampung.    Masing-masing tim kesenian suling tambur dari tiap kampung se-Waigeo Utara dipertandingkan untuk melihat tim kesenian mana yang dapat memainkan suling tambur paling baik dan menarik.   Pada saat seperti ini para wisatawan biasanya berkunjung ke Waigeo Utara untuk ikut menikmati permainan suling tambur. Selain itu, di Waigeo Utara terdapat beberapa tempat yang dapat dijadikan lokasi wisata yaitu goa-goa peninggalan perang dunia II, keindahan bawah laut, dan atraksi budaya berupa tari-tarian tradisional.
2.  Waigeo Selatan
   Kegiatan wisata di Waigeo Selatan sudah berkembang dengan cukup baik karena sudah ada satu perusahaan yang mempromosikan pariwisata Raja Ampat dan mengembangkan daerah ini sebagai daerah tujuan wisata, khususnya wisata diving (wisata selam).  Obyek-obyek wisata yang dapat dikunjungi di daerah ini adalah Teluk Kabui dengan pulau-pulau karst, goa tengkorak, dan situs sejarah Raja Ampat di Kali Raja.  Aktivitas menarik lainnya yang terdapat di Waigeo Selatan ialah bird watching (Yenwaupnor dan Sawinggrai), tari Salay (Saonek), dan kerajinan anyaman (Arborek). Di Arborek, para wisatawan juga dapat menyelam untuk melihat gerombolan manta (ikan pari).  Di Sawandarek para turis dapat menikmati pantai pasir putih, bebek-bebek laut, berenang/snorkeling dan menyelam untuk menikmati keindahan karang yang tiada taranya.  Di Sawandarek juga terdapat perkampungan tradisional yang dapat dimanfaatkan para turis untuk berjalan-jalan dan menikmati suasana kampung yang khas.
3.  Waigeo Barat
   Di Waigeo Barat para turis/pengunjung dapat melakukan aktivitas penyelaman (Selpele dan Wayag).  Lokasi ini sangat berpotensi dan selalu menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi oleh liveaboard.  Pulau-pulau karst di Wayag merupakan panorama alam yang sangat menarik untuk dinikmati.
4.  Waigeo Timur

   Atraksi menarik yang dapat dinikmati di Waigeo Timur adalah tari-tarian dan suling tambur.  Di sini, khususnya di depan Kampung Urbinasopen dan Yesner terdapat atraksi fenomena alam yang sangat menarik dan unik, yang hanya bisa disaksikan setiap akhir tahun, yaitu cahaya yang keluar dari laut dan berputar-putar di permukaan sekitar 10 – 18 menit, setelah itu hilang dan bisa disaksikan lagi saat pergantian tahun berikutnya.  Masyarakat di kedua kampung ini menamakan fenomena ini sebagai “Hantu Laut”.

SUMBER : www.rumahtravel.net




Tidak ada komentar:

Posting Komentar