Sabtu, 17 November 2012

Sirih, Pinang , Kapur "Buah Khas " Papua

Sirih, Pimang, Kapur



Wisata PapuaQ - Bagi Masyarakat Papua, khususnya masyarakat di wilayah pesisir pantai.Buah Pinang adalah salah satu buah yang paling digemari masyarakat papua dari yang kecil hingga yang lansia.
   
     Kegemaran Makan Pinang adalah sebuah budaya turun temurun, bagi beberapa masyarakat, Pinang bisa dianggap sebagai penyambung silahturahmi..Biasa bila kita berkunjung ke rumah orang Papua di daerah Sentani, Khususnya di Danau Sentani, maka kita akan disuguhi Sajian Pinang.Tuan Rumah akan mengganggap kita saudara bila kita turut makan pinang tersebut.


       Selain itu, Budaya saling memberi pinang juga bisa menjadi cara berkenalan antar orang papua selain memberi rokok.Tidak Heran hampir di setiap rumah di Danau Sentani memiliki Pohon Pinang sendiri. Pinang konon menurut leluhur orang Papua, dapat menguatkan Gusi dan Gigi
        Secara ekonomis, pinang juga membantu pendapatan keluarga masyarakat Papua terutama mama-mama di Pasar. Pinang dijual dengan harga yang bervariasi dimana yang pertumpuk dijual seharga Rp 5.000.







Cara memakan pinang :
    Mahkota pinang dikupas dengan tangan, kulit dikupas dengan gigi. Ini bisa menguatkan gigi. Usai dikupas, kunyah biji pinang hingga hancur dan halus.Pertama akan sangat mengejutkan. Ada rasa pahit dan sepat luar biasa yang menyeruak di mulut. Ini memicu air liur berproduksi terus-menerus dalam jumlah banyak, bercampur dengan sari pinang. 

      Langkah selanjutnya adalah mencocolkan batang sirih ke kapur, untuk kemudian digigit dan dikunyah bersama pinang. Jangan sampai kapur menyentuh lidah, karena bisa membuat lidah terbakar. Kunyah,terus hingga warna pinang memerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar