Jumat, 16 November 2012

Desa Sawinggrai "Cenderawasih Merah" - Sorong

Desa Sawinggrai "Cenderawasih Merah"

Wisata PapuaQ - Apabila Anda berkesempatan mengunjungi Kepulauan Raja Ampat yang disebut-sebut sebagai surga menyelam dengan koleksi terumbu karang terkaya di dunia maka kiranya perlu menyempatkan waktu untuk mengunjungi Desa Sawinggrai. Desa ini terletak di Distrik Meos Mansar,Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Apa yang istimewa dari tempat ini? 
   Desa Sawinggrai menyuguhkan lokasi untuk menyaksikan atraksi Red Bird of Paradise dari burung cenderawasih merah yang masuk kategori langka. Desa ini juga menjadi salah satu desa yang paling populer setelah Arborek yang juga berada di kawasan distrik yang sama. Desa Sawinggrai saat ini dihuni oleh sekira 36 kepala keluarga dan sebagian mereka memiliki keahlian membuat kerajinan khas pahatan patung. 
      Burung pengicau dari famili Paradisaedae ini disebut-sebut sebagai burung dari surga sebab memiliki bulu yang indah perpaduan dari beberapa warna. Burung cenderawasih semakin spesial keberadaannya mengingat endemik khas Papua yang habitat aslinya hanya ditemukan di kawasan paling timur Indonesia ini. 
  Ada empat spesies cenderwasih yang dapat ditemui di sekitar Desa Sawinggrai ini, yaitu cenderawasih merah (Paradisaea rubra), cenderawasih belah rotan (Cicinnurus magnificus), cenderawasih kecil (Paradisaea minor), dan cenderawasih besar (Paradisaea apoda). Nah, cenderawasih merah adalah ikon khas Desa Sawinggrai. Di desa yang terpencil ini Anda berkesempatan menyaksikan langsung burung dari surga ini di habitat asli mereka yang masih terjaga. 

    Kabarnya, atraksi cenderwasih yang menjadi salah satu daya tarik wisata di Desa Sawinggrai bermula dari keuletan seorang Yesaya Mayor. Selama berbulan-bulan, ia memetakan lokasi mencari makan berikut jenis makanan burung ini, musim kawin dan musim bertelur. 
   Pada musim kawin, burung cenderwasih jantan akan melakukan gerakan serupa tarian untuk memikat betina. Yesaya Mayor berhasil memetakan tempat burung cantik ini menari dan hal ini menjadikannya pemandu pemantauan burung cenderwasih dan terutama untuk menyaksikan atraksi menari burung yang merupakan maskot Papua ini. Atraksi unik dan eksotis dari burung yang sedang menebar pesona ini dapat dinikmati sebab masyarakat Desa Sawinggrai tidak memburu cenderawasih di hutan-hutan mereka. 
    Desa Sawinggrai terletak di Distrik Meos Mansar, Raja Ampat. Untuk sampai ke desa tradisional ini, Anda terlebih dahulu perlu menjadwalkan penerbangan ke Kota Sorong.  Dari Sorong, perjalanan dilanjutkan menggunakan alat transportasi laut menuju Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat. Beberapa kapal yang singgah di pelabuhan Sorong adalah sebagai berikut: Dorolonda, Labobar, Gunung Dempo, Sinabung, dan Tatamailau. Dari Waisai, perjalanan laut diteruskan hingga ke Desa Sawinggrai. 

  Untuk sampai di lokasi atraksi menari cenderawasih, Anda harus terlebih dahulu mendaki Bukit Manjai selama sekira 30 menit. Sementara untuk mengunjungi lokasi member makan ikan, Anda hanya perlu berjalan sekira 100 meter ke dermaga. 
     Untuk menyaksikan atraksi burung cenderawasih menari ini, sebaiknya Anda datang pada waktu selain Desember dan Februari. Bulan-bulan tersebut adalah musim bertelur bagi burung cenderawasih betina, karenanya atraksi menari tak akan dapat disaksikan pada bulan-bulan itu. 
   Tak ada warung makan dan restoran di Desa Sawinggrai karena itu bawalah bekal makan dan minum yang cukup saat mengunjungi kawasan tersebut. 

SUMBER : www.indonesia.travel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar